Virus LOKAL lebih ganas dari virus ASING

Di jaman golobal warming ini, komputer sudah tidak asing lagi didengar tentunya oleh all people in the wolrd :D, semakin majunya era komputerisasi yang dibarengi oleh majunya orang-orang yang "berinovasi tinggi" dan sangat "berkreatif".

Yup, lagi iseng maen kerumah teman, yang tujuan nya pingin copy "video" yang terbaru katanya.. :D pas nyolokin flash gak sadar berjuta virus buatan lokal nyerbu....
hohooohh..... kagett sekali "temen saya" .. :O . loh kok yang kaget malah temennya kang..?? :t , iya donk, seperti yang sudah di terapkan diatas. Bawasanya "semakin majunya era komputerisasi yang dibarengi oleh majunya orang-orang yang "berinovasi tinggi" dan sangat "berkreatif".Seperti saya... :r

yup, "berjuta" tahun sudah berpengalaman melawan virus-virus asing. yang berpengalaman anti virusnya maksud saya :D , terus kena virus lokal??? itu sih hal yang kecil. hhahaaa.. :v

hmmm,,, langsung saya ambil alih komputer teman, lalu mulai beraksi. satu jam sudah beraksi melawan virus LOKAL , akhirnya.....gagal juga, :D , gak tau kenapa ternyata virus LOKAL buatan anak bangsa ini sangat "bangor" alias bandel banget di banding virus ASING. dua jam saya otak-atik komputer teman, akhirnya nyerah juga saya.

Entah ada apa dengan saya??? . dan ternyata , apa yang saya katakan itu benar.
Seperti yang saya kutip dari ketok.com , bawasannya virus LOKAL lebih nakal dibanding virus ASING. ternyata apa yang dikatakan oleh"nya" sama persis yang di alami oleh komputer teman saya..

seperti apa sih... klik continue reading... :)

Virus komputer lokal buatan Indonesia yang banyak beredar di dunia maya saat ini diyakini lebih berbahaya dari virus produksi asing. Dalam beberapa kasus, virus lokal sampai menghilangkan data file di komputer korban.

"Sementara, virus asing tidak sampai menghilangkan file penting penggunanya. Produsen virus tersebut hanya ingin menunjukkan kelemahan windows yang ada saat ini," kata Yudhi Kukuh, Technical Security Consultant, ESET Indonesia, perusahaan di bidang keamanan digital, Minggu (23/8).

Namun, jelas dia, dari sejumlah virus yang menyebar di seluruh jaringan komputer di dunia, virus asal Indonesia hanya menyumbang 0,1 persen. "Meski penguasaannya terbilang minim secara internasional, pengguna komputer perlu menyadari pentingnya antivirus untuk melindungi data," ujarnya.

Sampai saat ini, kata dia, variasi virus di dunia sangat beragam. Akan tetapi, yang kini menjadi tren dan berbahaya adalah virus "configure". Virus ini sifatnya bisa menggandakan diri, sehingga kini variannya bisa mencapai turunan ke-30 ("configure" varian AQ).

"Mayoritas, selama ini yang menyerang komputer di antaranya `configure generic`, `configure` varian A, dan `configure` varian AA," katanya.

Sementara, ia mencontohkan, ragam virus lokal yang juga membahayakan data pengguna komputer seperti babon, aksika, "coolface & coolface MP3 player", W32/Kill AV, pendekar "blank", pacaran, "blue fantassy", "Windx-Matrox". Selain itu, ada juga virus amburadul, FD Shield, Purwo C, dan Nadia Saphira.

Terkait pengguna antivirus ESET, Marketing Communications ESET Indonesia, Chrissie Maryanto, menyatakan, sampai saat ini pasar terbesar sebanyak 60 persen berada di Jakarta, 30 persen di Surabaya, dan 10 persennya menyebar di kota lain. "Dari jumlah tersebut, segmentasi pasar kami terdiri dari 80 persen kalangan korporasi dan 20 persen pelaku usaha ritel," katanya.

Khusus di Surabaya, ia siap menembus pasar ritel di kota tersebut. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan peritel yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI). Sementara itu, sejak Agustus ini ia telah memiliki reseller di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Bali, Balikpapan, dan Papua.

"Mengenai upaya menarik konsumen, kami memberikan promo Merdeka Dari Virus dengan harga promosi untuk Home Edition seperti ESET Antivirus NOD32 yang kini menjadi 24,99 dolar Amerika Serikat (AS), dari harga normal 39,99 dolar AS," katanya.

Related Posts by Categories